1. Latar Belakang Pembuatan Hangeul
Pada tahun 1443, Raja Sejong yang Agung merasa perlunya menciptakan sistem penulisan yang lebih mudah diakses oleh rakyatnya. Hal ini bertentangan dengan penggunaan aksara Tionghoa yang kompleks. Hasilnya adalah Hangeul, sebuah abjad yang dirancang untuk mencerminkan suara bahasa Korea dengan lebih akurat.
2. Filosofi Desain Hangeul
Hangeul terdiri dari 14 konsonan dan 10 vokal yang disusun dalam blok persegi. Desainnya intuitif, mencerminkan bentuk organ mulut dan posisi lidah saat mengucapkan suara. Ini membuat Hangeul mudah dipelajari dan diingat oleh siapa pun, dari kalangan terpelajar hingga petani.
3. Penyebaran dan Penerimaan Hangeul
Meskipun awalnya dihadapi resistensi dari kelas elit yang menggunakan aksara Tionghoa, Hangeul perlahan-lahan diterima dan diadopsi secara luas. Proses ini membantu meningkatkan tingkat melek huruf di antara rakyat Korea.
4. Pentingnya Hangeul dalam Identitas Nasional
Hangeul bukan sekadar sistem penulisan; ia menjadi pilar identitas nasional Korea. Diperingati setiap tahun pada 9 Oktober sebagai Hari Hangeul, Korea merayakan warisan budaya ini sebagai simbol persatuan dan kebanggaan.
5. Pengaruh Hangeul dalam Budaya Kontemporer
Seiring berjalannya waktu, Hangeul tidak hanya digunakan dalam tulisan, tetapi juga menjadi unsur seni visual dan desain. Simbol-simbol Hangeul sering kali ditemukan dalam seni rupa, mode, dan desain produk, mengukuhkan kehadirannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Hangeul, dengan sejarahnya yang kaya, tidak hanya mencerminkan kemajuan dalam sistem penulisan, tetapi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari jati diri Korea. Keunikan desainnya dan filosofi di baliknya membuat Hangeul menjadi salah satu abjad yang paling memikat di dunia, mencerminkan daya kreasi dan keberagaman bahasa Korea.
Posting Komentar untuk "Sejarah Abjad Korea Atau Hangeul"